KETIKA DIRI KU TERGODA OLEH BOSSKU

By Labels: at
Cerita Dewasa-Saya mau sharing pengalaman di kantor teman saya. Saya merasa perlu untuk membagi cerita ini, agar kejadian serupa tidak terjadi lagi di tempat lain, di alami oleh rekan-rekan kompasianer.

Teman saya, Doni punya usaha konsultan hukum. Ia memberikan jasa litigasi maupun non litigasi. Perlahan namun pasti, karena Law Firm Doni kerjanya baik, klien-kliennya banyak yang senang dan puas. Repeat order pun tak terhindarkan. Makin lama Law Firm Doni makin terkenal.

Doni jadi makin sibuk, sampai harus sering keluar kota bahkan keluar negeri untuk mewakili kepentingan hukum kliennya. Nah yang menjadi masalah, Doni pergi kemana-mana gak bisa sendirian, ia butuh asisten khusus untuk mengatur jadwalnya dan mempersiapkan segala kebutuhan selama bepergian.

Selama ini Doni selalu mengajak sekretarisnya yang cantik dan sexy, namun tidak genit, namanya Dina, umurnya sekitar 28 tahun, kebetulan masih single. Dina bekerja dengan cekatan dan sangat bisa diandalkan Doni, dari mulai mengatur jadwal, mempersiapkan bahan-bahan meeting dengan klien, memesan makanan, memilihkan pakaian sampai dengan memberikan pendapat terkait suatu keputusan yang harus diambil Doni, sementara tidak ada orang lain yang bisa dimintai pendapat.

Hasil gambar untuk FOTO KU DGN BOS KU DI KANTOR

Pernah timbul pertanyaan di kepala Doni "mengapa wanita sehebat Dina hanya menjadi seorang sekretaris saja? (Kebetulan Dina adalah lulusan diploma 3 dari PAAP Unpad di Bandung) seharusnya ia bisa menjadi staf di bagian akunting atau pajak jika mau. Ia punya kemampuan, mungkin ia gak punya kemauan."

Doni juga heran dengan pola kerja Dina yang militan. Ia tak pernah banyak mengeluh, juga melenguh. Dina tak pernah protes ia suruh ini itu. Ia menjalankan perintahnya dengan senang dan selesai lebih cepat dari ekspektasi waktu yang diperkirakan Doni. Gaji Dina juga tidak terlalu besar, hanya Rp 5 juta/bulan, tapi dia betah bekerja pada Doni, padahal banyak teman dan klien Doni yang terpesona dengan Dina, entah karena kecantikannya atau keseksiannya atau cekatannya, mengiming-imingi Dina pindah kerja dengan tawaran yang lebih menggiurkan. Dina bergeming. Ia menolak halus. Ia katakan "Terima kasih atas tawarannya, saya senang bekerja dengan Pak Doni, dan saya akan berhenti jika Pak Doni sudah tak menginginkan Saya membantunya lagi."

Pada akhirnya, terbuktilah kebenaran pepatah dari tanah Jawa "Witing Tresno Jalaran Soko Kulino" yang artinya kurang lebih "Cinta tumbuh karena terbiasa", baik karena biasa bertemu, biasa bersama-sama, sampai pada akhirnya bersama kita bisa.

Doni jatuh cinta pada Dina. Ia mengutarakan maksud hatinya. Cinta doni tak bertepuk sebelah tangan. Dina menerima pernyataan cinta Doni.

Dina mengatakan ke Doni "sejak pertama kali saya bekerja pada bapak, saya sudah jatuh cinta pada pandangan kesekian terhadap bapak. Bapak bekerja sangat profesional. Bapak menghargai bawahan dengan baik. Memperlakukan saya dengan sangat terhormat. Udah gitu bapak punya wajah yang ganteng, otak yang cemerlang, dan kehidupan yang mapan. Saya cukup tahu diri, sehingga hanya bisa mengagumi bapak. Bapak punya keluarga bahagia, istri yang cantik, anak-anak yang pintar dan lucu. Saya tak mau menggoda bapak. Saya tak mau menarik perhatian bapak dengan cara yang norak. Saya nyaman bekerja dengan bapak. Saya berusaha bekerja sebaik-baiknya supaya bapak senang. Tadinya saya sudah hampir mengubur dalam-dalam rasa yang ada ini. Saya kaget, luar biasa kaget, Tuhan menjawab doa saya siang malam, bapak menyatakan cinta dan ingin menikahi saya. Saya senang sekali. Terima kasih bapak."

Dina bertanya pada Doni "Pak, bagaimana dengan istri bapak? Saya kuatir istri bapak akan menuding saya sebagai perusak rumah tangganya. Padahal saya tak pernah menggoda bapak. Bapak yang menyatakan cinta terlebih dahulu dan mengajak menikah."

Teman saya Doni menjawab ringan "saya akan ijin baik-baik kepada istri, jika dia mengijinkan kita menikah, jika tidak diijinkan, kita TTM-an aja yah."

Dina dengan bahasa yang santun menjawab "Terserah bapak aja, saya ikut apa kata bapak. Saya anggap ini bagian dari jalan hidup saya."

Hmm..
Saya bingung juga menyikapi hal tersebut. Saya tak berani menyarankan Doni untuk terus dekat-dekat atau menjauhi Dina. Saya cuma menyesalkan mengapa Doni sampai bisa suka ke Dina, padahal Dina bekerja sangat baik dan profesional, dan semuanya dalam konteks kerja. Dina juga tak pernah menggoda Doni terlebih dahulu.

Akhir kata, kepada rekan pembaca yang budiman. Sebisa mungkin, jangan sampai punya sekretaris yang cantik, sexy, pintar, yang kerjanya rapih dan cekatan. Karena wanita dengan kualifikasi seperti itu, lebih baik dijadikan istri daripada hanya jadi seorang sekretaris.Selamat malam Indonesia.




Post a Comment

Back to Top